Hari ini, setelah aku terbangun dari lelap ku, aku kembali memulai aktivitas dan rutinitas ku seperti biasa. Mendung menggelayut tebal di angkasa seakan mau memuntahkan semua air yang tidak mampu lagi untuk ditahannya. Aku melihat beberapa helai pakaian ku yang ku gantungkan di teras kosan ku. Pakaian itu masih lembab, padahal sejak dari kemarin aku menjemurnya. Tangan ku meraihnya dan membawa pakaian ini ke belakang dengan niat untuk menjemurnya. Aku langsung menjemur semua pakaian ini. Tidak berapa lama, aku kembali ke dalam kamar kos. Aku kembali bergelut dengan tombil-tombol dan layar di hadapanku. Tidak berapa lama, seng di atasku mulai rebut. Aku buru-buru ke luar, menatap langit yang seakan gelap menyelimuti persada. Aku merasa kesal dengan hari ini. Hari-hari yang selalu diguyur hujan, membuat aktivitas terhambat. Tapi kemudian aku kembali tersadar, bahwa ini merupakan nikmat Allah yang wajib kita sukuri. Betapa tidak, dengan adanya hujan ini, bumi yang tadinya tandus menjadi subur makmur, kaya akan Flora dan Fauna yang semua itu sangat di butuhkan oleh kita sebagai Manusia dan makhluk Allah secara keseluruhan. Aku kembali ingat akan pentingnya konsep bersukur. Bukankah Allah SWT berfirman:
“ Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahmaan:34)
Aku bersukur, karena masih diingatkan oleh Yang Di Atas akan arti ayat tersebut. Dalam surah ini, sangat sering diulang ayat tersebut, hal ini menyatakan bahwa hal ini sangat penting. Ya, kita harus selalu bersukur atas segala nikmat yang ia berikan. Dengan bersukur, kita akan mejadi insan yang senantiasa berlapang dada dan berbesar hati. Kita tidak boleh mendustakan segala nikmat yang telah Dia berikan, agar kita selalu mendapatkan limpahan pahala dan karunia dari-Nya. Dan apabila kita tidak bersukur, maka ingatlah bahwa Azab Allah Sangat Pedih.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk pesan dan komentar yang Anda tinggalkan pada blog ini. Pesan dan komentar Anda sangat berharga dan sangat penting untuk bahan pemikiran saya.